LAPO KITA - Ayam Kampus: Beda Harga, Beda Rasa. Tarif untuk menyewa jasa ayam kampus bervariasi. Harganya bisa berbeda, tergantung paket short time atau long time. Tentunya, harga yang ditawarkan juga mengikuti umur dan kecantikan si wanita. Semakin muda dan cantik, biasanya semakin mahal. Transaksi harga antara pelanggan dan mucikari memakai media telepon atau bertemu langsung. Ada juga ayam yang mengatur penjualannya sendiri.
|
Ilustrasi : Mahasiswi yang pose di Facebook
|
Pangsa pasar ayam kampus biasanya golongan atas. Kebanyakan juga, para ayam membatasi dan sedikit memilih tamunya. Karena, di samping soal uang, para ayam berpikir tentang selera. Sabrina, 24 tahun, ayam kampus--bukan nama sebenarnya--misalnya. Tujuan dia memang uang. Tetapi ia juga mau memenuhi kebutuhan selera seksnya. Dia tidak mau dengan lelaki yang tidak tampan. "Dengan Rp 30 juta sekali kencan, aku ingin bukan tamuku saja yang puas, tapi aku juga," katanya kepada Tempo, beberapa waktu lalu.
Ada beberapa ayam kampus yang melayani tamu dengan panggilan short time sebanyak 3-4 kali dalam sehari. Menurut Doni, sang mucikari, ayam jenis ini kelas standar, yang biasanya dibanderol Rp 1-2 juta sekali main. "Tapi itu belum biaya menginap di hotel," kata Doni di kesempatan terpisah.
Menurutnya, harga memang tidak bisa bohong. Kategori kelas tinggi peliharaannya, yang mencapai Rp 4 juta, kerap dipuji dan dicari pelanggannya. Pasalnya, sang ayam yang jenis ini bisa memenuhi fantasi sang tamu dengan kelihaian dan beragam gayanya di atas ranjang. "Gaya bicara dengan tamu juga menentukan harga," ujarnya.
Dengan kemampuan komplet itu, si ayam biasanya dijadikan simpanan oleh tamu. Malah, kata Doni, ada tamu yang jatuh cinta dan menjadikan si ayam sebagai istri kedua, meski tidak tercatat secara hukum. Tetapi, Doni senang-senang saja, karena pundi-pundi uang terus mengalir kepadanya. Pasalnya, jika dibawa ke luar kota, harga ayam peliharaannya akan melonjak. "Rp 10 juta untuk dua hari," kata Doni, yang mengenal baik Keyko, germo ternama di Surabaya.
Pengelolaan lebih profesional dilakukan oleh Nora, mucikari yang lain. Ia menggaji ayamnya dua pekan sekali. Rata-rata peliharaannya mengantongi Rp 20 juta per dua pekan. Itu tergantung banyaknya dia melayani tamu. "Yang menambah mahal harga ayam adalah kepribadiannya. Jika disukai tamu, besaran tip bisa mencapai Rp 10 juta. Apalagi jika tamunya pejabat negara," ujarnya.
Sumber : Tempo.co
Belum ada tanggapan untuk "Ayam Kampus: Beda Harga, Beda Rasa"
Posting Komentar
Komentar Anda Sangat Membantu Kami. Salam Obrolan Santai.